Kamis, 27 Januari 2022

      LAPORAN HASIL AKSI NYATA

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Oleh :
Ririanty Yunita, S. Pd
Guru IPS – SMP Negeri 6 Banjit
CGP angkatan 4
Kab. Way Kanan – Lampung

LATAR BELAKANG

Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Untuk membangun budaya yang positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab. Salah satu strategi yang perlu ditinjau ulang adalah bentuk disiplin yang dijalankan selama ini di sekolah-sekolah kita.

Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri. Maka sangat penting bagi guru untuk membangun budaya positif di lingkungan sekolah. Laporan aksi nyata ini disusun untuk mempraktikkan hasil belajar modul 1.4 tentang membangun budaya positif di sekolah.


TUJUAN AKSI NYATA

Adapun dampak yang ingin dilihat dari tindakan aksi nyata ini yaitu :
1. Mewujudkan visi sekolah dengan menerapkan budaya positif di lingkungan sekolah
2. Menciptakan lingkungan yang positif, aman dan nyaman bagi siswa sehingga siswa merasa senang dan tentram saat berada di lingkungan sekolah
3. Menumbuhkan motivasi positif bagi siswa agar membentuk siswa yang berkarakter positif
4. Terwujudnya prinsip merdeka belajar dan terbentuknya profil pelajar pancasila


TOLAK UKUR

Untuk melihat apakah tindakan ini berjalan dengan baik, maka ada beberapa indikator yaitu :

1. Terwujudnya praktik baik penanaman budaya positif di sekolah oleh seluruh warga sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah
2. Terbentuknya budaya positif di dalam kelas sehingga diperlukan keyakinan-keyakinan yang disepakati bersama oleh guru dan siswa dalam kelas
3. Terjaganya konsistensi guru bersama siswa dalam menjalankan kesepakatan kelas


LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

1. Membuat perencanaan aksi nyata dan mengkomunikasikannya kepada kepala sekolah
2. Melakukan revisi perencanaan berdasarkan masukan dan saran dari kepala sekolah
3. Melakukan sharing materi modul 1 yang telah dipelajari selama mengikuti program pendidikan calon guru penggerak kepada guru teman sejawat
4. Melakukan kolaborasi bersama guru dalam upaya menerapkan praktik budaya positif di sekolah
5. Bersama siswa membuat kesepakatan kelas sebagai upaya menanamkan budaya positif di sekolah
6. Memantau konsistensi siswa dalam penerapan kesepakatan kelas sebagai upaya menanamkan budaya positif di sekolah
7. Melakukan praktik segitiga restitusi bila ada permasalahan yang terjadi di sekolah
8. Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan aksi nyata
9. Membuat laporan tertulis pelaksanaan kegiatan aksi nyata

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Dalam menjalankan kegiatan aksi nyata ini, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak di sekolah, yaitu:

a. Kepala sekolah sebagai atasan dan pemimpin sekolah
b. Rekan guru teman sejawat
c. Orang tua/wali murid dan komite sekolah
d. Peserta didik
e. Sarana dan prasana yang diperlukan
f. Media sebagai pengingat peserta didik agar konsisten menerapkan budaya positif

PELAKSANAAN KEGIATAN AKSI NYATA

Kegiatan aksi nyata berlangsung pada akhir bulan desember 2021 sampai bulan januari 2022. Pada akhir desember 2021 saya berkonsultasi dengan kepala sekolah meminta dukungan dalam pelaksanaan kegiatan aksi nyata. Konsultasi diawali dengan melaporkan tidakan perencanaan kegiatan aksi nyata yang akan dilakukan, mencakup sharing materi modul 1 kepada rekan sejawat dan penanaman budaya positif bagi peserta didik di sekolah. Setelah berkonsultasi dan mendapat masukan serta saran dari kepala sekolah, saya membuat revisi dan mempersiapkan media yang akan digunakan dalam sharing materi modul 1 kepada rekan sejawat.

Pada awal januari 2022 di sekolah saya dilaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan SKP yang diisi oleh narasumber pengawas sekolah dan kepala sekolah. Pada kegiatan tersebut saya diberi waktu untuk menyampaikan sharing materi modul 1 yang telah saya dapatkan selama mengikuti pendidikan calon guru penggerak. Dengan adanya sharing materi ini diharapkan teman-teman sejawat mengenal penanaman budaya positif di sekolah dan dapat mendukung program guru penggerak, serta dapat mengikuti program guru penggerak pada angkatan berikutnya.

Setelah melakukan kegiatan sharing materi, saya selaku wali kelas VIII B di SMPN 6 Banjit membuat keyakinan-keyakinan yang akan disepakati bersama dalam kelas, sebagai upaya menerapkan budaya positif di sekolah. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam kesepakatan kelas yang tertuang dalam media yang dipajang di dalam kelas. Harapannya siswa akan senantiasa melihat dan termotivasi dalam menerapkan praktik budaya positif. Kemudian saya berkolaborasi dengan guru lain mensosialisasikan kesepakatan dalam kelas saya dan meminta bantuan pengawasan serta saran dalam konsistensi siswa dalam pelaksanaan kesepakatan kelas.

Saya juga melakukan praktik segitiga restitusi bila ada siswa yang bermasalah di sekolah. Berkolaborasi bersama guru BK dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam penerapan segitiga restitusi. Secara rutin saya juga mencoba mengevaluasi dan merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan dan berpikir untuk memperbaikinya kedepannya.

 

PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN

Kegiatan awal berjalan baik, saya merasa mendapat dukungan serta saran dan masukan dari kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan aksi nyata ini. Kemudian saya juga belajar berbicara di depan pengawas, kepala sekolah, guru senior dan rekan sejawat juga guru dari sekolah lain yang saat itu hadir dalam kegiatan sharing materi yang bersamaan dengan pelatihan pembuatan SKP.

Saya belajar untuk menanamkan budaya positif di sekolah sesuai dengan pembelajaran yang saya dapatkan dalam pendidikan calon guru penggerak. Saya juga belajar untuk selalu mengevaluasi dan merefleksi setiap kegiatan yang dilakukan serta berpikir perbaikan juga inovasi kegiatan ke depannya. Kemudian saya juga belajar berkolaborasi dengan guru lain dalam penanaman budaya positif di sekolah. Dalam upaya mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid menuju profil pelajar pancasila.


RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA DATANG

Penerapan teori yang telah dipelajari tentu tidak mudah. Maka kedepannya harus selalu belajar untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap rencana yang dilakukan. Berusaha mencari solusi dan berinovasi terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul. Juga berkolaborasi dengan guru lain dalam penerapan budaya positif di sekolah.

Melakukan sharing dan meminta saran serta masukan dari guru-guru senior dan rekan sejawat, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan calon guru penggerak. Belajar kembali kemudian meminta saran dan masukan dari instruktur, fasilitator dan pendamping praktik guna perbaikan pemahaman dan praktik kedepannya. Terus berusaha mewujudkan visi sesuai dengan visi dan misi guru penggerak untuk mewujudkan merdeka beajar, pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara serta penerapan praktik budaya positif di sekolah.



DOKUMENTASI KEGIATAN AKSI NYATA

1.      Berkonsultasi dengan kepala sekolah terkait perencanaan kegiatan aksi nyata


 2.      Melakukan kegiatan sharing materi modul 1 kepada guru dan rekan sejawat





















 

 

 

 


 

 3.      Bersama siswa membuat kesepakatan kelas




4. Media tentang kesepakatan kelas





 

 

 

 

 

 


5.      Memantau konsistensi siswa dalam pelaksanaan kesepakatan kelas

 

 

 

 




6.      Menerapkan praktik segitiga restitusi pada siswa yang bermasalah.









7.  Kolaborasi antar guru dalam upaya membagun budaya positif

 

















Video Sharing Materi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar