Rabu, 03 Oktober 2012

tradisi pemberian uang japuik dalam adat perkawinan padang pariaman

*tulisan ini saya posting dari skripsi saya, yang tadi abis bimbingan, tapi bapaknya mau konsep tradisi uang japuik yang ideal, bukan hasil wawancara yg bersifat kekinian, maunya yang sudah dipublikasikan... jadi, saya publikasikan sendiri saja data yang telah saya dapat dari hasil wawancara kepada ketua Perkumpulan Keluarga Padang Pariaman (PKDP) Kota Bandar Lampung. Bapak Herman Nofri Hossen.*

Bajapuik (japuik; Jemput) adalah tradisi perkawinan yang menjadi ciri khas di daerah pariaman. Bajapuik dipandang sebagai kewajiban pihak keluarga perempuan memberi sejumlah uang atau benda kepada pihak laki-laki (calon suami) sebelum akad nikah dilangsungkan.  (Azwar, 2001:52)

Uang jemputan adalah uang yang diberikan oleh pihak perempuan kepada pihak laki-laki sebagai persyaratan dalam perkawinan dan dikembalikan lagi pada saat mengunjungi mertua untuk pertama kalinya. Uang jemputan ini berwujud benda yang bernilai ekonomis seperti emas dan benda lainnya. Penentuan uang jemputan dilakukan pada saat acara maresek dan bersamaan dengan penentuan persyaratan lainnya. Sedangkan untuk pemberian dilakukn pada saat menjemput calon mempelai laki-laki untuk melaksanakan pernikahan di rumah kediaman perempuan. (Maihasni, 2010:12)

Uang Japuik  adalah pemberian dari keluarga pihak perempuan kepada pihak laki-laki yang diberikan pihak perempuan pada saat acara manjapuik marapulai dan akan dikembalikan lagi pada saat mengunjungi mertua pada pertama kalinya (acara manjalang). Uang Japuik ini sebagai tanda penghargaan kepada masing-masing pihak. (Azwar, 2001:53)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan, uang jemputan (Uang Japuik) adalah sejumlah pemberian berupa uang atau benda yang bernilai ekonomis yang diberikan pihak keluarga calon pengantin perempuan (anak daro) kepada pihak calon pengantin laki-laki (marapulai) pada saat acara penjemputan calon pengantin pria (manjapuik marapulai).

a. Asal Mula Uang Japuik
Menurut cerita, tradisi bajapuik sudah ada dari sejak dahulu, bermula dari kedatangan Islam ke Nusantara. Mayoritas  orang minang merupakan penganut agama Islam. Sumber adat minangkabau adalah Al-Qur’an, seperti kata pepatah minang “adaik basandi syarak, syarak basandi kitabulloh”. Jadi semua adat minang berasal dari ajaran Islam. (wawancara dengan Bapak Herman Nofri Hossen, senin, 13 Februari 2012)

Demikian pula tradisi bajapuik. Tradisi ini bersumber dari kisah pernikahan Rasululloh SAW. Rasululloh dulunya merupakan pemuda miskin yang bekerja dengan pedagang besar, yaitu Siti Khadijah. Karena Muhammad memiliki sifat mulia, dan mendapat gelar al-amin atau orang terpercaya, Siti Khadijah pun menaruh hati padanya. Akhirnya Siti Khadijah meminta temannya untuk menanyakan pada Muhammad apakah bersedia menjadi suami Khadijah, namun Muhammad merasa kurang enak, karena ia hanya pemuda miskin yang tak punya apa-apa, mana mungkin dapat menikahi Siti Khadijah yang kaya raya. Namun Siti Khadijah berniat menghormati Muhammad, ia pun memberikan sejumlah hartanya pada muhammad agar Muhammad dapat mengangkat derajatnya dari seorang pemuda miskin menjadi pemuda yang setara dengan Siti Khadijah.  Akhirnya Siti Khadijah dan Muhammad pun menikah. Siti Khadijah pun setelah menikah sangat menghormati suaminya dengan memanggil gelarnya, junjungannya.

Agama Islam masuk ke indonesia melalui daerah Aceh. Daerah Pariaman merupakan salah satu tempat berkembangnya agama islam, sehingga orang-orang Pariaman sangat memegang teguh agamanya.

Orang asli Pariaman, merupakan penduduk pesisir yang bermata pencaharian nelayan, mereka hidup dari hasil melaut di pantai pariaman. Kemudian datang lah urang rantau dari daerah bukit-tinggi Padang Panjang. Mereka merantau dan mulai bertempat tinggal dan berocok tanam sebagai petani di Pariaman. Kemudian, urang darek ini ingin mengawinkan putri-putri mereka dengan orang Pariaman, namun, orang pariaman dulu merupakan orang miskin, sehingga untuk mengangkat derajat calon suami mereka tersebut, keluarga wanita pun menjemput dan memberikan sejumlah harta unuk calon suaminya dengan tujuan mengangkat derajat calon suaminya tersebut. Suami mereka pun akan dihormati di keluarga istrinya, dipanggil dengan gelar mereka, misal sidi, bagindo atau sutan. Setelah menikah,  suami tinggal di rumah istrinya, di rumah tersebut, suami mereka dipanggil dengan hormat sesuai dengan gelarnya, tidak boleh dipanggil dengan nama aslinya.


b. Proses Pemberian Uang Japuik
Adat perkawinan padang pariaman, terdiri dari adat sebelum menikah, adat perkawinan dan adat sesudah perkawinan. Dalam adat sebelum perkawinan di padang pariaman terdiri dari maratak tanggo, mamendekkan hetongan, batimbang tando (maminang) dan menetapkan uang jemputan. Lalu adat perkawinan yang terdiri dari bakampuang-kampuanngan, alek randam, malam bainai, badantam, bainduak bako, manjapuik marapulai, akad nikah, basandiang di rumah anak daro, dan manjalang mintuo. Kemudian adat setelah perkawinan yang wajib dilaksanakan yaitu mengantar limau, berfitrah, mengantar perbukoan, dan bulan lemang. uang japuik ditentukan saat sebelum perkawinan dan diberikan saat adat perkawinan, yaitu saat manjapuik marapulai.

Ada dua pihak yang terlibat dalam adat perkawinan, yaitu pihak marapulai (calon pengantin laki-laki) yang terdiri atas mamak marapulai (paman dari pihak ibu), ayah marapulai dan ibu marapulai. Sdangkan dari pihak anak daro (calon mempelai wanita) terdiri atas mamak anak daro (paman dari pihak ibu), ayah anak daro dan saudara laki-laki anak daro. Biasanya diantara mereka ada perantara yang mengerti adat dan pepatah petitih bahasa minang, yaitu kapalo mudo. Kapalo mudo marapulai dan kapalo mudo anak daro yang akan saling bercakap-cakap dalam pepatah petitih bahasa minang, yang isinya menyampaikan maksud keluarga tersebut.

Bila ada orang pariaman yang anak gadisnya telah siap menikah, maka orang tuanya akan mulai mencari jodoh untuk anak mereka. Saat mereka menemukan laki-laki yang dirasa cocok, maka keluarga perempuan akan mengunjungi keluarga laki-laki tersebut, dinamakan marantak tanggo (menginjak tangga), acara ini sebagai tahap awal bagi seorang wanita mengenal calon suaminya. Bila dirasa cocok, maka keluarga kedua belah pihak akan berunding dan melaksanakan acara mamendekkan hetongan, yaitu keluarga perempuan akan bertandang kembali ke rumah calon mempelai laki-laki (marapulai) dan bermusyawarah.

Sebelum mamendekkan hetongan, orang tua anak daro akan menyempaikan maksud mereka kepada mamak tungganai (paman anak daro dari pihak ibu yang paling tua). Biasanya mamak  akan bertanya pada calon anak daro, apakah benar-benar siap akan menikah, karena biaya baralek (pesta) beserta isinya termasuk uang japuik akan disiapkan oleh keluarga wanita. Bila keluarganya termasuk sederhana, maka keluarga akan mempertimbangkan menjual harta pusako untuk membiayai pernikahan. Kemudian dalam acara mamendekkan hetongan, kedua belah pihak akan dibicarakan tentang besarnya uang japuik dan berbagai persyaratan lainnya.

Acara dilanjutkan dengan batimbang tando (meminang). Pada hari itu keluarga perempuan akan mendatangi rumah laki-laki membawa berbagai macam persyaratan yang telah dibicarakan sebelumnya. Dalam acara ini calon mempelai laki-laki dan perempuan menerima tanda bahwa mereka akan menikah. Bila acara ini sudah selesai, pembicaraan akan meningkat pada masalah uang japuik, mahar, dan hari pernikahan (baralek). Kemudian acara dilanjutkan dengan pepatah petitih yang diwakili oleh kapalo mudo anak daro (pengantin perempuan) dan kapalo mudo marapulai (pengantin laki-laki). Kapalo mudo adalah orang-orang yang mengerti tentang pepatah minang. Jalannya acara perkawinan tergantung dari percakapan kapalo mudo ini.

Setelah acara batimbang tando, maka acara dilanjutkan dengan menetapkan uang jemputan dan uang hilang. Jika marapulai merupakan orang keturunan bangsawan atau mempunyai gelar, maka nilai uang japuiknya akan tinggi. Sekarang nilai uang japuik ditentukan oleh tingkat pendidikan, pekerjaan dan jabatan marapulai.(disarikan dari jurnal Depdikbud Dirjen Kebudayaan, balai kajian sejarah dan nilai tradisional padang 1999/2000 berjudul Pola Hubungan Kekerabatan Masyarakat Padang Pariaman Dalam Upacara Perkawinan. Halaman 29-59)
Besar uang japuik ditentukan dalam uang upiah yang nilainya sama dengan 30 ameh (emas), satu ameh setara dengan 2,5 gram emas. Semakin tinggi nilai uang japuik yang diberikan, menunjukkan semakin tinggi status sosial marapulai. Pada zaman sekarang, nilai uang jemputan bisa diganti dengan uang rupiah biasa, hewan atau kendaraan. Besar uang japuik, bila orang biasa, misal profesinya tukang becak atau orang biasa, dia dijemput dengan uang senilai Rp. 5.000.000, sedangkan bila ia adalah sarjana, guru, dokter akan dijemput dengan uang senilai Rp. 35.000.000-Rp.50.000.000. belum lagi bila mereka juga mempunyai gelar dari mamaknya, seperti sidi, bagindo atau sutan. (wawancara dengan Ibu Suhermita jum’at 23 Juni 2012),

Setelah uang japuik diberikan, acara dilanjutkan dengan acara alek randam (persiapan) dan malam bainai. Setelah semua persiapan selesai, maka pada hari yang telah ditentukan maka keluarga anak daro yang terdiri dari mamak, ayah, kakak laki-laki akan menjemput pengantin laki-laki (marapulai) di rumahnya membawa pakaian pengantin serta persyaratan termasuk uang japuik. Sampai di rumah marapulai, telah menunggu keluarga marapulai, maka mamak anak daro  akan membuka percakapan dan diakhiri dengan membawa marapulai, sedangkan uang japuik akan diserahkan kepada ibu marapulai.

Marapulai pun dibawa ke tempat akad nikah. Setelah menikah, acara dilanjutkan dengan pesta perkawinan (baralek). Lalu dilanjutkan acara setelah perkawinan, setelah kedua pengantin bersanding di rumah anak daro, maka dengan berpakaian adat lengkap dan diiringi dengan kerabat, membawa makanan adat, mereka mengunjungi rumah mertua (mintuo) anak daro, acara ini disebut manjalang mintuo. Pada acara ini lah uang japuik akan dikembalikan dalam betuk perhiasan kepada anak daro yang teradang jumlahnya dilebihkan oleh ibu marapulai.

c. Sanksi dan Makna Uang Japuik
Bila ada perkawinan yang tak menyertakan uang japuik, maka akan dikenai sanksi, terutama sanksi moral. Keluarga tersebut tentunya akan mendapat cemooh dari sanak keluarga dan teman-temannya, terutama dari mamaknya. Lalu keduanya mungkin bisa tidak jadi menikah, kemudian dicap tidak beradat dan akhirnya diusir dari kampungnya karena dianggap tidak menghargai ninik mamak.
(wawancara dengan Bapak Herman Nofri Hossen, 2 April 2012).

Selama ini orang-orang di luar suku pariaman dan orang pariaman yang tak tahu dengan budayanya menganggap bahwa bila ingin menikahi laki-laki pariaman, maka harus menjemputnya dengan sejumlah uang, bahkan ada yang megatakan dengan bahasa kasar pria tersebut dibeli. Tentu anggapan itu membuat geram sejumlah tokoh adat pariaman, namun memang anggapan tersebut telah tertanam di benak masyarakat luas yang tak mengerti. Buku-buku yang menliskan tradisi bajapuik pun tak ada yang menyanggah pendapat ini, datuk-datuk hanya diam karena kebanyakan mereka diangkat sebagai datuk karena mempunyai uang atau untuk mengangkat namanya saja, tak mengerti benar dengan adat dan tak memenuhi syarat menjadi datuk. Padahal tradisi bajapuik bertujuan mengangkat derajat pria di pariaman, mereka dijemput untuk menghormati  pria tersebut yang akan menjadi anggota baru keluarga besar sang istri (urang sumando).

27 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Dalam Islam tidak ada keharusan pihak calon mempelai perempuan memberikan uang atau emas. Pihak laki2 lah yg diharuskan memberikan benda kepada calon istrinya sebgai mahar. Saya tidak setuju dengan pendapat saudari yg mengatakan tradisi uang bajapuik ini berasal dr siti khadijah yg memberikan sejumlah hartanya kepada Rasulullah. Siti khadijah memberikan atas KEINGINAN SENDIRI SUKA RELA TANPA PAKSAAN, tanpa diminta oleh Rasul atau siapapun. Sedangkan tradisi uang japutan/ bajapuik dan uang hilang di Pariaman adalah bila permintaan pihak calon mempelai laki2 bila tidak dipenuhi pihak perempuan maka pernikahannya batal(SYARAT NIKAH). Tidak ada dalam Islam yg spt itu.Islam tidak memberatkan apalagi dalam niat untuk menikah. Dlm Islam saling menghargai antara pria maupun wanita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ratoe hati :anda tau maksud postingan diatas sis?itu untuk menghargai suami agar bisa masuk dikeluarga istri dan suami dapat menjaga etika dan semangat dalam hidup nya,sis ratoe klo tidak tau adat pariaman silahkan tanya2 dengan saya welcome adat pariaman itu kuat sis tidak seperti adat2 umum lain nya.

      Hapus
    2. uang jeputan beda dgn mahar, mahar tetap diberikan oleh laki2, mahar itu yg seperangkat alat sholat, emas atau apapun, berbeda dgn uang jeputan, dan dibaca lagi, uang jemputan pun akan dikembalikan kepada mempelai wanita dlm bentuk emas bahkan bisa dilebihkan oleh ibu mempelai pria sebagai bentuk sayang nya terhadap menantu nya

      Hapus
    3. Apakah adat pariaman jg di haruskan atau wajib menikahi sesama orang padang. Contoh wanita padang harus menikah oleh cowo padang. Thx

      Hapus
  3. Saya rasa, pada mulanya tradisi bajapuik yg mnsyaratkan adanya uang japuik itu tujuannya baik, sama seperti siti khadijah yg memberi sejumlah harta untuk mengangkat derajat calon suaminya..
    Tapi kebiasaan yg berkembang di pariaman yg tidak baik, pada mulanya pemberian uang japuik saja yg nantinya dikembalikan, lalu berkembang dgn penambahan pemberian uang dapur atau uang hilang..
    Kalau saya tidak salah, praktek pmberian uang hilang sudah dihimbau utk dihilangkan pelaksanaannya oleh LKAAM di sana, namun prakteknya masih ada yg menggunakan..
    Bila saudari tidak setuju dengan tulisan di atas, itu hak anda, sekali lagi saya membuat tulisan ini karena kepentingan saya saat itu yang sedang mencari sejarah pemberian uang japuik.

    BalasHapus
  4. Saudari keliru krn diatas sdri bilang Rasulullah adalah pemuda miskin. Rasulullah membeikan 20 ekor unta betina ditambah 20 uqiyah emas (2 ons emas) sbg mahar kpd siti Khadijah. Coba sdri pikir apakah seorang pemuda miskin (kata anda) mampu memberikan mahar 20 ekor unta betina dan 12 uqiyah emas????
    Sungguh amat sangat disayangkan seorg muslimah berani mengatakan nabinya sendiri sbg pemuda miskin. Ada baiknya sdri belajar, mengkaji sirah An-Nabawiyah Nabi sebelum memberikan penilaian secara ceroboh atau seenaknya tanpa dasar apalagi penilaian itu salah. Apalagi sdri melakukan penelitian sejarah. Hrsnya sdri tahu dlm melakukan penelitian sdri tdk boleh secara serampangan mengumpulkan data dan informasi. Apalgi di publis di media publik yang dibaca banyak orang.

    Pemberian hadiah Siti Khadijah kpd Rasulullah itu bukanlah mahar dan tidak ada kaitannya antara tradisi uang jemputan di Pariaman dengan Siti khadijah yg memberikan uang kepada Rasulullah. Khadijah tidak perlu mengangkat derajat calon suaminya (Rasulullah) apalgi dengan uang krn beliau adalah manusia yang sangat dihargai dan dimuliakan org2 pd masa itu maupun pada masa sekarang (sepanjang masa.
    Tidak ada kaitannya dengan tradisi bajapuik atau pun tradisi uang hilang di Pariaman

    BalasHapus
  5. menurut pemahaman saya dari cerita di atas berbeda dengan skrng kebalek. siti khodijah memberikan harta kepada nabi muhammad jelas untuk mengangkat derajat nya. nah yang terjadi skrng malah orang kaya atau berpangkat yang mahal jemputan atau uang hilang nya. nah bagai mana nasib anak gadis di pariaman kalau orang tua nya tidak berada(miskin)

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti dalam perkembangannya melenceng dr adat terdahulu ya,

      Hapus
    2. Sejarah uang japutan yg sebenarnya bukanlah dari sejarah pernikahan antara rasul dan siti kadijah om..
      Tapi dari sejarah seorang pemuda yg baik dan miskin yg ditinggal ayahnya semenjak masih bocah kira2 umur 11/12 thn, karna ayahnya meninggal dilaut saat mencari ikan..
      Singkat cerita..
      Bocah inilah yg akhirnya menjadi tulang punggung kluarga karna dia memiliki seorang adik perempuan juga..
      Dgn berjalanya waktu pria itu tumbuh dewasa..
      Pada suatu ketika sipemuda itu bertemu dgn toke ikan yg kaya raya
      Tapi karna kehendak yg maha kuasa, hadirlah orang kaya(toke) baru didaerah itu dan toke tersebut mempunyai putri semata wayang(tongga babeleang) ingin menarik pemuda itu bekerja/jadi karyawanya karna pemuda itu terkenal dgn kejujuran dan kerajinanya dalam bekerja menangkap ikan dilaut, karna sitoke/bos yg baru ini sering ditipu oleh anggota/anak buahnya yg kebanyakan preman/pejudi dan pemabuk, lagian dijaman dahulu sangat sulit menemukan anak buah yg baik rajin dan jujur apalagi buat toke/bos baru, itulah yg disebut barugi mangko balabo dalam bisnis (merintis), akan tetapi pemuda itu masih terikat menjadi anak buah orang/bos tunggal yg ada didaerah tersebut semenjak dari jaman ayahnya dan masih bersangkut hutang, karna bosnya juga seorang rentenir yg menjadikan hutang itu berbunga hingga sulit untuk melunasinya,
      Sistem rentenir ini dibuat karna tingkah anak buah yg kebanyakan curang dan licik, dan untuk mengikat juga bisa digunakan untuk menekan si anak buah dgn perkataan yg leluasa sebagai seorang bos harus merasa drajatnya dari anak buah, tapi sayangnya gara2 orang2/anak buah/pekerja yg licik dan curang tersebut yg baiklah menjadi korbanya (sa ikua kabau bakubang ka sakandanganyo baluluak)
      Singkat cerita lagi aja ya bosku..
      masalah di atas diketahui toke baru itu karna toke tersebut datang bertamu ke rumah si pemuda tersebut dgn alasan bersilaturahmi, karna sudah tau kalau pemuda itu bersangkut hutang dgn bos lamanya.. padahal dia butuh pemuda itu untuk bekerja di bagan/kapal dia untuk cari ikan,
      dari pertemuan tersebut ternyata anak gadisnya yg juga sudah dewasa diluluh lantahkanyalah hatinya hingga tergila2/jatuh cinta kalo jaman sekarangnya ya..
      Sejarah ini dikutip dari tambo lamo adat piaman (A.DT.majo indo)
      ..
      Lanjutanya nanti aja bosku karna baitnya udah susah saya ngetiknya..

      Hapus
  6. Pada zaman itu RASULLAH SAW dari keturunan orang berada (orang mampu bahkan kaya) bukan dari orang miskin coba deh dikaji lagi ya , sayang kalo informasi dari blog ini di posting nanti disalahkan oleh ahli sejarah islam , saya pernah dengar tausiah bahwa pada saat Rasulullah membeikan 20 ekor unta betina ditambah 20 uqiyah emas (2 ons emas) sbg mahar kpd siti Khadijah.mungkin kalau saat ini di kalkulasikan bisa seperti 20 mobil karena pada zaman tsb Unta merupakan alat transportasi dan peliharaan yang sudah sangat mewah bila ditinjau pada zaman itu, Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa alihi Washahbihi Wasallim... MUHAMMAD SAW Nabi dan Rasul Terbaik dan Sauri Teladannya menjadi kewajiban contoh bagi seluruh umat manusia di dunia hingga akhir zaman banyak diluar agama islam pola pikir dalam memimpin umat nya dan pola hidup Rasullah SAW dijadikan contoh ( Kepala Negara, Pengusaha yang Jujur, Panglima Perang, Imam bagi Islam , Orang Tua yang baik, Pemuda yang Sopan dan Baik ) bisa dilihat dari sifat2 Rasullah Muhammad SAW yang lainnya, termia kasih

    BalasHapus
  7. kak,bisa saya minta mc.word daei penelitian ini sebagai pembanding skripsi saya yang juga membahas tentang tradisi bajapuik.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. saya dulu punya pacar cewe padang pariaman tp saya terpaksa hilang kabar dan menahan sakit hati melupakannya karena setelah saya diberi tahu teman (orang padang juga) kalo nanti saya akan dibeli, dan setelah menikah akan diberi jampe2 agar lupa keluarga asal.
    ternyata kebenarannya begini toh.. aq bener2 nyesel ninggalin dia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk
      Makanya kalau mau nyari tau sesuatu tu dicari tau dlu jgn percaya apa kata orang

      Hapus
  10. Tradisi japutan tau tabiang untuah kasiak badarai nyo th,sebenar gk hrus d wjib kan jgn sampe pula batal nikah nya,tp itu smua hanya syrat n tredisi urang awk piaman,japutan th ada apa bila perstujuan ke dua belah pihak, , ,
    Lau d hrus kan bisa2 gk menikah2 th gadis miskin piaman,,,he he

    BalasHapus
  11. Dapet di kota orang mah gausah beli, itumah tradisi pariaman (hargai lah tradisi). so buat wanita wanita pariaman carilah lelaki diluar pariaman kalo tidak mau rugi wkwk. Yg enak itu lelaki pariaman kebetulan saya keturunan pariaman & sunda. Nanti kalo cari wanita di pariaman kayanya, mayan dibeli wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak rugi, toh nanti tu uang akan dikembalikan juga dlm bentuk emas bahkan bisa dilebihkan oleh mertua malah, setau saya begitu, di artikel pun disebutkan

      Hapus
  12. Tradisi adat minang tidak ada kata di beli,jelas
    Bajapuik itu untuk saling menghargai kedua belah pihak antara keluarga perempuan dan laki laki
    Kalau soal mahar dan sebagaimana islam mengajarkan itu tetap laki laki memveri mahar kepada wanita
    Anda kalau tidak tau tentang adat pariaman tidak usah berkomentar
    Kalau bajapuik itu nanti di kembalikan ke pihak perempuan itu hanya tradisi untuk menghormati uyut dan nenek moyang kami
    Yang tidak tahu adat dan petatah petitih adat minang pariaman gak usah berkomentar,anda cari tahu dulu apa arti adat di ranah minangkabau pariaman

    BalasHapus
  13. Bagaimana ya kalo lelaki pariaman bertemu wanita bugis?ga jadi nikah doog..saudara ku batal mnikah, karena pihak laki laki dari pariaman mnta di lamar dengan harga yang tinggi dan uang denda yang tinggi pula, pihak perempuan tidak dapat menyanggupinya..berpikirlah realistis..jangan mmberatkan jika kita sendiri tidak ingin d beratkan. Rasulullah saja tidak pernah mmberatkan syarat untuk mahar di dalam pernikahan karena sejatinya menikah untuk beribadah dan melenggkapi separuh agama kita.

    BalasHapus
  14. maaf,,, dimana letak riwayat yang mengatakan bahwa khadijah memberi mahar / mas kawin ( membeli ) kepada muhammad ?
    setau saya, khadijah mewakafkan hartanya kpd muhammad untuk jalan dakwah , bukan untuk pernikahan.

    BalasHapus
  15. Saya orang pariaman.. dan saya tidak setuju dengan adat atau tata cara pernikahan adat pariaman. Tidak sesuai dengan semboyan "adat basandi syarak
    Syarak basandikan kitabullah"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jd aku harus apa ya? Pacaran 7.5 tahun sm.org pariaman. Mamak ny ga setuju dia menikah dgn wanita diluar pariaman. Takut nnt anak laki2 nya lupa dgn kampung halaman. Tapi kita sama2 ga bs pisah. Usia uda 30. Sdgkn pacar baru 26. Ya Allah kenapa lah begini... restu orgtua adalah restu Allah. Tp persoalan ini rasanya ga adil klu harus diterima.

      Hapus
  16. Menikah adalah tujuan dan impian Semua orang, Melalui HIS Graha Elnusa Wedding Package , anda bisa mendapatkan paket lengkap mulai dari fasilitas gedung full ac, full carpet, dan lampu chandeliar yg cantik, catering dengan vendor yang berpengalaman, dekorasi, rias busana, musik entertainment, dan photoghraphy serta videography.
    Kenyaman dan kemewahan yang anda dapat adalah tujuan utama kami.
    Hubungi : 0822 – 9914 – 4728 (Rizky)

    BalasHapus
  17. Menikah adalah tujuan dan impian Semua orang, Melalui HIS Graha Elnusa Wedding Package , anda bisa mendapatkan paket lengkap mulai dari fasilitas gedung full ac, full carpet, dan lampu chandeliar yg cantik, catering dengan vendor yang berpengalaman, dekorasi, rias busana, musik entertainment, dan photoghraphy serta videography.
    Kenyaman dan kemewahan yang anda dapat adalah tujuan utama kami.
    Hubungi : 0822 – 9914 – 4728 (Rizky)

    BalasHapus
  18. Bagaimana kalau kita blm saling tau sedang kan org tua si laki2 minta uang japutan terlebih dahulu sebelum bertemu, apakah bener tradisinya seperti ini? Anak laki2 ya seorang padang pariaman,kalau cewek ya berasal dari jawa timur, dan yang saya tanya kan lagi apakah benar calon pengantin laki2 tidak boleh tau soal uang japutan, yang boleh tau hanya calon mantu wanita dan ibu dari calon pria?

    BalasHapus