Jumat, 17 Juni 2022

Aksi Nyata Modul 3.3 : Pengelolaan Program yang Berdampak Bagi Murid

 

Aksi Nyata Modul 3.3

Pengelolaan Program yang Berdampak Bagi Murid

 

Oleh :
Ririanty Yunita

CGP Angkatan 4

Kab, Way Kanan – Lampung

 

A.  Peristiwa

 

1.   Latar Belakang

Dari paket modul 1 dan 2 sebelumnya, kami telah belajar bahwa murid harus menjadi dasar bagi semua pengambilan keputusan yang kita buat di sekolah. Melalui filosofi dan metafora “menumbuhkan padi”, Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Dengan demikian, saat merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan utama.

 

Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan  kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.

 

Seringnya libur membuat anak tidak memperhatikan lingkungan sekitar kelas mereka. Pandemi covid juga membuat anak-anak yang masuk sekolah kembali setiap hari mengalami penurunan kedisiplinan. Selain memakai baju tidak rapi, tidak konsentrasi dalam pelajaran, mereka juga tidak memperhatikan kebersihan lingkungan kelas, baik di dalam maupun luar kelas. Banyaknya libur seperti libur kelas 9 saat Ujian Sekolah, libur awal puasa, libur lebaran, tanggal merah seperti waisak, paskah, kenaikan isa almasih dan hari lahir pancasila membuat taman di depan kelas mereka terbengkalai. Setiap kelas di sekolah memiliki sebidang tanah untuk ditanami oleh anak-anak. Namun karena sering ditinggal sehingga tidak ada yang merawatnya. Sehingga pada tugas kali ini saya ingin mengajak anak-anak di kelas saya untuk kembali menanami taman di depan kelas setelah ujian akhir semester berakhir. Program ini diharapkan dapat mendorong kepemimpinan murid dengan mengedepankan suara murid, pilihan dan kepemilikan murid dalam program pembuatan taman.

 

2.     Hasil Aksi Nyata yang dilakukan

Kegiatan ini bertujuan agar anak mengingat kembali akan keindahan dan kebersihan lingkungan kelas mereka.dengan tolak ukur siswa menyadari pentingnya keindahan dan kebersihan lingkungan dan siswa menyadari pentingnya bekerjasama dalam melakukan suatu hal.

 

Tindakan ini dilakukan dengan metode inkuiri apresiatif dengan langkah BAGJA :

a.         Buat Pertanyaan : Bagaimana cara mengajak anak-anak untuk kembali membuat taman di depan kelas?
Kegiatan yang menggambarkan suara, pilihan dan kepemilikan murid :

Pada minggu terakhir sebelum UAS, guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan saat classmeeting yaitu membuat taman di depan kelas

 

b.         Ambil Pelajaran : Bagaimana membangkitkan semangat siswa agar mau bekerja sama memperindah taman kelas?

Kegiatan yang menggambarkan suara, pilihan dan kepemilikan murid : Menceritakan bagaimana kondisi taman di depan kelas yang ditanami dan dirawat oleh kakak kelas mereka  dan guru menjelaskan kondisi taman di depan kelas.

 

c.         Gali Mimpi : Bagaimana membangkitkan imajinasi siswa tentang taman yang indah?

Kegiatan yang menggambarkan suara, pilihan dan kepemilikan murid :

Mengajak siswa membayangkan seperti apa taman di depan kelas sesuai harapan mereka

Serta menugaskan siswa menggambar kondisi taman di depan kelas yang indah.







 

d.         Jabarkan Rencana : Bagaimana mengorganisir siswa agar mau bekerjasama memperindah taman.

Kegiatan yang menggambarkan suara, pilihan dan kepemilikan murid :

Membagi tugas siswa yang membawa peralatan dan membawa bibit tanaman dan membagi tugas siswa nanti siapa yang akan membersihkan taman, menanam, dan merawat taman di depan kelas. 

 

e.         Atur Eksekusi : Kapan kegiatan ini akan dilaksanakan?

Kegiatan yang menggambarkan suara, pilihan dan kepemilikan murid :

Kegiatan akan dilaksanakan setelah ujian akhir semester dan mengingatkan kembali siswa akan tugasnya masing-masing.




 


B. Perasaan

Perasaan saya ketika menjalankan program ini adalah takjub, bersyukur dan menyadari bahwa anak murid dengan perintah yang jelas dapat menjalankan apa yang kita maksud kepemilikan murid. Melalui program ini mereka menyuarakan pendapatnya tentang taman indah yang mereka impikan. Mereka juga mampu mandiri dan bergotong royong dalam menyelesaikan program ini.ana-anak dapat menentukan pilihan mereka sendiri mengenai seperti apa taman akan dibuat dan apasaja tanaman yang akan mereka tanami sehingga tujuan mereka membuat taman yang indah tercapai. Anak-anak merasa mereka memiliki taman tersebut dan menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap fasilitas yang ada di sekolah. Walaupun masih banyak kekurangan seperti ada anak yang tidak mau membantu serta ada anak yang tidak mau membawa alat kebersihan maupun bibit tanaman. Namun secara keseluruhan program berjalan lancar.

 

C. Pembelajaran

Pembelajaran yang saya dapatkan adalah siswa dapat diasah kepemimpinannya dengan guru menuntun siswa menyuarakan pendapatnya, memberi pilihan bagi siswa serta mendorong rasa kepemilikan siswa sehingga siswa memiliki apa yang disebut kepemimpinan murid. Sejalan dengan filosofi ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah proses menuntun siswa mendapatkan kemerdekaannya dalam belajar. Guru penggerak di sini berperan menjadi pemimpin pembelajaran dan menuntun murid memperoleh kemerdekaan dalam belajar. Modul-mudul yang telah saya pelajari dalam pendidikan calon guru penggerak sangat membantu saya dalam profesi saya sebagai guru yang ingin menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

 

D. Penerapan ke depan

Anak-anak sudah menerima raport kenaikan kelas dan mereka mendapatkan libur sampai tanggal 18 Juli. Di awal tahun ajaran nanti dengan semangat baru saya ingin menerapkan semua pembelajran yang saya dapatkan dalam pendidikan calon guru penggerak, untuk merancang pembelajaran yang berpihak pada murid sehingga murid mendapatkan kemerdekaannya dalam belajar menuju tujuan kita menciptakan profil pelajar pancasila. Saya akan mengkoneksikan modul yang sudah saya pelajari seperti filosofi pendidikan ki Hajar Dewantara, Peran Guru penggerak, Inkuiri Apresiatif sebagai langkah mewujudkan visi sebagai guru, serta menanamkan budaya positif bagi anak-anak. Kemudian dalam kelas merancang pembelajaran yang berdifferensiasi dan memperhatikan kemampuan sosial dan emosional baik guru dan murid. Mempraktikkan langkah coaching bagi siswa atau rekan sejawat yang bermasalah. Mencoba mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, memberdayakan asset yang ada tidak lagi berpikir negative mengenai asset yang tidak ada. Serta merancang program yang berdampak bagi murid, memicu kepemimpinan murid dengan menuntun mereka agar terbiasa menyuarakan pendapatnya, siswa dapat memilih dan merasa memiliki dengan pembelajaran yang sedang mereka dapatkan. Saya sangat bersyukur dapat mengikuti pendidikan calon guru penggerak selama 9 bulan ini dan mendapatkan ilmu yang luar biasa sehingga menunjang profesi saya sebagai guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar