(sudah pernah dipublikasikan dalam buku "SURGA DI ZAMRUD KHATULISTIWA"
Antologi tulisan bersama penulis PPPIPS)
Provinsi Lampung berada di ujung selatan pulau Sumatera,
berpusat di kota Bandar Lampung, bisa dibilang Provinsi Lampung merupakan pintu
gerbang masuk ke pulau Sumatera. Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota dari
provinsi Lampung. Secara geografis, kota Bandar Lampung dikelilingi oleh
perbukitan dan dibatasi oleh lautan yaitu Teluk Lampung, menjadikan kota ini
memiliki pemandangan indah kota diperbukitan dan pantai yang indah. Bila malam
datang penduduk yang tinggal di daerah perbukitan dapat menikmati kelap kelip
pemandangan lampu kota yang sangat indah dan dipagi hari dapat menghirup udara
segar sambil melihat pemandangan laut dari kejauhan.
Kota Bandar Lampung memiliki banyak objek wisata,
selain objek wisata pantai yang terletak
di wilayah teluk, wilayah perbukitan di Kota Bandar Lampung terdapat berbagai
objek wisata, ada Taman Wisata Puncak Mas, Taman Wisata Lembah Hijau, Taman
Satwa Bumi Kedaton, Taman Wisata Bukit Sakura, Rumah Kelinci, Taman Rusa dan
Taman Kupu-Kupu. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas Taman Wisata
Lembah Hijau, karena menrut penulis, diantara sekian banyak taman wisata yang
terletak di wilayah perbukitan di Kota Bandar Lampung, Taman Wisata Lembah Hijau
bisa dibilang paling lengkap diantara taman wisata lainnya.
Taman Wisata Lembah Hijau terletak di Kecamatan Tanjung
Karang Barat Kota Bandar Lampung. Jaraknya tidak jauh dari pusat kota bandar
lampung, sekitar 10 km. Ada dua rute yang bisa dilalui bila ingin berwisata ke
sana. Rute pertama dari tanjung karang pusat melewati jalan Hi. Agus Salim atau
simpang empat pasar Tamin, lurus ke atas ke arah perbukitan Jalan Raden Imba
Kesuma Ratu, ikuti jalan aspal belok kiri ke arah Kinar Resto, salah satu
restoran baru yang ada di wilayah perbukitan, lurus saja sampai bertemu tugu durian
belok kanan, Taman Wisata Lembah hijau terletak sekitar 200 meter dari tugu
durian di sebelah kanan. Rute lainnya adalah dari kecamatan Kemiling, dari
simpang tiga yang dikenal dengan nama palang besi lurus saja sampai melewati tiga kali
jembatan, lalu ikuti jalan yang membelok dan menurun kemudian melewati tanjakan
terakhir di sebelah kiri, disanalah lokais Taman Wisata Lembah Hijau.
Memasuki taman Wisata Lembah hijau kita harus berjalan menurun untuk sampai ke loket tiket.
Disebelah kiri pintu masuk ada mushola yang disampingnya merupakan area outbond
dan taman bermain anak-anak. Setelah membeli tiket, kita menuju area parkir
kendaraan di sebelah kanan. Di sebelah kanan ini juga terdapat kolam renang, taman bermain air dan ada
waterboomnya. Bila ingin berenang maka harus membeli tiket lagi. kolam
renangnya cukup luas, ada kolam renang untuk anak-anak dan dewasa, terdapat
seluncuran untuk anak-anak dan ada juga seluncuran yang cukup tinggi untuk
remaja atau orang dewasa, dan bila bekum cukup, ada juga waterboom yang dapat
dicoba untuk menguji adrenalin.
Disebelah kiri terdapat kolam ikan yang cukup besar dan pondokan-pondokan
yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai. Menanjak sedikit di sebelah
kiri ada penginapan-penginapan berupa rumah-rumah kecil yang bisa disewa
pengunjung untuk meginap. Di depan penginapan ini, sebelah kanan ada area
aquarium yang berisi aquarium besar dan ikan-ikan langka yang menarik untuk
dilihat. Tidak dikenakan biaya tambahan bila ingin duduk di pondok atau melihat
ikan di aquarium.
Bila ingin wisata yang sedikit seram, menanjak sedikit
dari aquarium ada area rumah hantu yang bisa dikunjungi. Di depan rumah hantu
ada taman dan kandang kuda yang bagus bila dipakai berswafoto.
Menanjak lagi di ujung taman wisata ini terdapat Taman
Satwa Lembah Hijau. Taman Satwa ini menurut penulis cukup menarik karena berisi
berbagai binatang dan lebih lengkap dibandingkan taman satwa lainnya di Kota
Bandar Lampung. Bila ingin masuk ke taman satwa kita diharuskan membeli tiket
lagi.
Masuk ke taman satwa, satwa yang pertama kali kita jumpai
adalah burung Flaminggo. Burung cantik ini kadang berwarna pink kadang berwarna
putih, serupa angsa namun lebih besar dari angsa. Burung-burung cantik pemakan
ikan ini ditempatkan dalam kolam besar dikelilingi oleh pagar daun pandan,
ternyata daun pandan ini dapat menyamarkan bau dari burung ini yang jika kita
dekati akan tercium aroma tidak sedap. Burung-burung flaminggo ini seakan
menyambut kita masuk ke taman satwa ini.
Banyak papan-papan berisi soal seputar binatang yang
bagian kosongnya dapat dibalik. Ternyata bagian kosong tersebut berisi jawaban
dari pertanyaan seputar binatang. Jadi sangat menarik mengajak anak-anak untuk
berwisata edukasi seputar hewan di sini.
Dari kolam Flaminggo kita berjalan ke sebelah kanan ada
pohon-pohon tinggi tempat para primata. Pengunjung dan hewan-hewan primata ini dipisahkan parit yang
cukup dalam, sehingga para hewan tidak bisa ke tempat pengunjung. Jadi hewan-hewan
primata ini tidak dikandang melainkan dipisahkan oleh parit yang cukup dalam.
Lurus lagi kita akan menemui kawanan beruang yang juga
dipisahkan dengan parit. Beruang ini tidak berada dalam kandang. Di depannya
ada kandang rusa, kijang dan kambing langka.
Di depannya ada kolam besar yang cukup dalam, namun kolam ini tidak terisi air,
ternyata di dalamnya tinggal lah dua ekor buaya. Menanjak lagi ada lapangan
yang cukup luas tempat kita bisa melihat gajah-gajah yang juga bisa kita
tunggangi bila kita ingin naik gajah.
Di depan lapangan gajah terdapat taman burung yang cukup
luas. Di pintu masuk taman burung ada pemandu yang bisa membimbing kita untuk
berfoto bersama burung kakak tua berwarna warni yang sudah jinak. Memasuki
taman burung terdapat kandang-kandang burung besar berisi berbagai jenis burung
dari seluruh indonesia. Di papan informasinya terdapat nama ilmiah dan asal
dari burung tersebut. Ada lagi area cukup luas yang dapat kita masuki setelah
kita melewati pagar rantai yang cukup berat, ternyata ini merupakan kandang
burung yang sangat luas dimana burung-burungnya tidak dalam sangkar namun
dilepas sehingga dapat terbang terbatas dalam kandang yang luas itu. Di atasnya
terdapat jaring yang menghalangi burung keluar.
Setelah selesai memutari taman burung, bagian terakhir dari taman satwa ini adalah teater
besar tempat para satwa menunjukkan kebolehannya. Kita dapat menonton atraksi
dari satwa-satwa ini secara gratis. Seperti para berang-berang mengibarkan
bendera atau ikan yang bisa berhitung. Inilah akhir dari petualangan kita di
taman satwa lembah hijau.
Demikianlah penggambaran penulis tentang Taman Wisata
Lembah Hijau Lampung. Taman wisata ini cukup luas dan ada beberapa objek
wisatanya, satwa yang ada di dalam taman satwa juga banyak. Jadi jangan lupa
mampir ke taman wisata lembah hijau jika anda pergi ke kota Bandar Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar